
Jerawat membandel bikin Anda gak pede? Sudah coba berbagai produk tapi kulit masih meradang? Tenang, Anda tidak sendirian! Banyak dari kita berjuang melawan masalah jerawat yang seolah tak ada habisnya. Pertanyaan seperti, “Kenapa jerawat muncul terus?” atau “Cara menghilangkan jerawat secara alami, adakah?” pasti sering terlintas di pikiran Anda.
Nah, artikel ini hadir sebagai solusi untuk Anda! Kami mengupas tuntas 7 kebiasaan ampuh hempas jerawat yang bisa Anda terapkan sekarang juga. Lupakan treatment mahal dan produk yang bikin kantong jebol. Di sini, Anda akan menemukan rahasia kulit bersih bebas jerawat hanya dengan mengubah kebiasaan sehari-hari.
Anda akan belajar cara merawat kulit berjerawat dengan benar, mulai dari pola makan, kebersihan, hingga tips memilih produk yang tepat. Dapatkan insight menarik tentang bagaimana kebiasaan-kebiasaan sederhana ini bisa memberikan dampak signifikan pada kesehatan kulit Anda. Siap mengucapkan bye-bye pada kulit meradang dan menyambut kulit mulus berseri? Yuk, simak artikel ini sampai habis! Kata kunci penting seperti “cara menghilangkan jerawat,” “kulit berjerawat,” “perawatan kulit,” dan “tips” terintegrasi secara alami, siap membantu Anda menemukan artikel ini di mesin pencari.
Oke, langsung saja, ini dia artikelnya:
7 Kebiasaan Ampuh Hempas Jerawat: Bye-Bye Kulit Meradang!
Jerawat… hmmm, siapa sih yang suka sama masalah kulit yang satu ini? Rasanya hampir semua orang pernah mengalaminya, entah itu remaja puber, orang dewasa, atau bahkan… ehem… yang sudah berumur. Jerawat memang bandel dan sering bikin bete. Sudah coba berbagai produk skincare, tapi kok si jerawat tetap nongol? Mungkin, kamu perlu mengubah beberapa kebiasaanmu.
Tenang, di artikel super lengkap dan kece ini, kita akan membahas 7 kebiasaan ampuh yang bisa kamu terapkan untuk menghempaskan jerawat dan mendapatkan kulit yang lebih bersih, sehat, dan glowing. Siap-siap say goodbye sama kulit meradang, dan say hello sama kulit impian!
1. Bersihkan Wajah Double Cleansing is Key!

Membersihkan wajah itu basic, tapi seringkali kita melakukannya dengan cara yang kurang tepat. Ingat, membersihkan wajah bukan hanya sekadar membasuh dengan air dan sabun, ya! Apalagi kalau kamu pakai makeup atau sunscreen seharian. Debu, polusi, minyak, dan sisa-sisa produk skincare bisa menyumbat pori-pori dan memicu timbulnya jerawat.
Jadi, double cleansing adalah kuncinya! Apa itu double cleansing? Ini adalah teknik membersihkan wajah dua kali, pertama dengan cleanser berbahan dasar minyak (oil-based cleanser), lalu dilanjutkan dengan cleanser berbahan dasar air (water-based cleanser).
-
Tahap Pertama: Oil-Based Cleanser
Oil-based cleanser (seperti cleansing oil, cleansing balm, atau micellar water) sangat efektif untuk mengangkat kotoran yang larut dalam minyak, seperti sebum (minyak alami kulit), makeup yang waterproof, dan sisa sunscreen. Minyak dalam cleanser ini akan “menarik” minyak dan kotoran dari pori-pori, lalu membersihkannya secara menyeluruh.
Bayangkan seperti ini: minyak bertemu minyak, mereka akan “bersatu” dan lebih mudah dibersihkan.
Cara pakainya:
- Tuang oil-based cleanser secukupnya ke telapak tangan yang kering.
- Pijat lembut ke seluruh wajah yang kering dengan gerakan melingkar, sekitar 30-60 detik. Fokus pada area yang sering berjerawat atau berminyak.
- Bilas dengan air hangat atau gunakan waslap basah untuk mengangkat sisa cleanser.
-
Tahap Kedua: Water-Based Cleanser
Setelah oil-based cleanser, lanjutkan dengan water-based cleanser (seperti facial wash, facial foam, atau gel cleanser). Cleanser ini berfungsi untuk membersihkan sisa-sisa kotoran yang larut dalam air, seperti keringat dan debu. Selain itu, cleanser ini juga akan membersihkan sisa oil-based cleanser yang mungkin masih tertinggal.
Pilih water-based cleanser yang sesuai dengan jenis kulitmu. Jika kulitmu cenderung kering, pilih yang gentle dan melembapkan. Jika kulitmu berminyak dan berjerawat, pilih yang mengandung bahan-bahan seperti salicylic acid atau tea tree oil untuk membantu mengatasi jerawat.
Cara pakainya:
- Basahi wajah dengan air.
- Tuang water-based cleanser secukupnya ke telapak tangan.
- Usapkan ke seluruh wajah dengan gerakan melingkar yang lembut.
- Bilas dengan air bersih hingga tidak ada sisa sabun.
- Keringkan wajah dengan handuk bersih dengan cara ditepuk-tepuk (jangan digosok!).
Penting:

- Lakukan double cleansing setiap malam, terutama jika kamu memakai makeup atau sunscreen.
- Di pagi hari, kamu cukup membersihkan wajah dengan water-based cleanser saja.
- Jangan terlalu sering mencuci wajah. Cukup 2 kali sehari (pagi dan malam) sudah cukup. Terlalu sering mencuci wajah justru bisa membuat kulit menjadi kering dan iritasi, yang malah bisa memicu jerawat.
- Pilihlah produk pembersih yang lembut dan tidak mengandung bahan-bahan yang keras atau iritatif, seperti alkohol, pewangi, atau pewarna.
2. Eksfoliasi, Say Goodbye Sel Kulit Mati!

Eksfoliasi adalah proses mengangkat sel-sel kulit mati yang menumpuk di permukaan kulit. Sel-sel kulit mati ini bisa menyumbat pori-pori dan menyebabkan komedo, yang kemudian bisa berkembang menjadi jerawat.
Ada dua jenis eksfoliasi yang bisa kamu pilih:
-
Eksfoliasi Fisik (Physical Exfoliation):
Eksfoliasi fisik menggunakan scrub, brush, atau alat lain untuk mengangkat sel kulit mati secara fisik. Scrub biasanya mengandung butiran-butiran halus yang berfungsi sebagai “abrasif” untuk mengikis sel kulit mati.
Perhatian: Eksfoliasi fisik bisa terlalu keras untuk kulit yang sensitif atau sedang meradang. Jika kamu memiliki jerawat yang meradang, sebaiknya hindari eksfoliasi fisik atau gunakan scrub yang sangat lembut dengan butiran yang sangat halus. Jangan menggosok wajah terlalu keras, karena bisa menyebabkan iritasi dan peradangan.
-
Eksfoliasi Kimia (Chemical Exfoliation):
Eksfoliasi kimia menggunakan bahan-bahan kimia, seperti AHA (Alpha Hydroxy Acids) dan BHA (Beta Hydroxy Acids), untuk melarutkan sel-sel kulit mati.
-
AHA (Alpha Hydroxy Acids):
AHA, seperti glycolic acid, lactic acid, dan mandelic acid, bekerja di permukaan kulit untuk mengangkat sel-sel kulit mati dan merangsang regenerasi kulit. AHA cocok untuk kulit kering, kusam, dan memiliki tanda-tanda penuaan.
-
BHA (Beta Hydroxy Acids):
BHA, seperti salicylic acid, bekerja lebih dalam ke pori-pori untuk membersihkan minyak dan sel kulit mati yang menyumbat. BHA sangat cocok untuk kulit berminyak, berjerawat, dan berkomedo. Salicylic acid juga memiliki sifat anti-inflamasi yang membantu meredakan peradangan pada jerawat.
Cara pakainya (untuk eksfoliasi kimia):
- Bersihkan wajah terlebih dahulu.
- Aplikasikan produk eksfoliasi kimia (toner, serum, atau pad) secara merata ke seluruh wajah, hindari area mata dan bibir.
- Biarkan produk meresap selama beberapa saat (sesuai petunjuk pada kemasan).
- Lanjutkan dengan skincare routine kamu (toner, serum, pelembap, dll.).
-
Penting:

- Jangan melakukan eksfoliasi terlalu sering. Cukup 1-2 kali seminggu untuk eksfoliasi fisik, dan 2-3 kali seminggu untuk eksfoliasi kimia.
- Selalu gunakan sunscreen di pagi hari setelah melakukan eksfoliasi, karena kulit menjadi lebih sensitif terhadap sinar matahari.
- Jika kamu baru pertama kali mencoba eksfoliasi kimia, mulailah dengan konsentrasi yang rendah dan gunakan secara bertahap.
3. Jaga Kelembapan Kulit, Hydration is a Must!

Mungkin kamu berpikir, “Kulitku berminyak, ngapain pakai pelembap?” Eits, tunggu dulu! Justru kulit berminyak juga butuh pelembap, lho.
Ketika kulit kekurangan kelembapan, kelenjar minyak akan memproduksi lebih banyak minyak untuk mengimbanginya. Nah, produksi minyak berlebih inilah yang bisa menyumbat pori-pori dan memicu jerawat.
Jadi, menjaga kelembapan kulit sangat penting untuk mencegah jerawat. Pilih pelembap (moisturizer) yang non-comedogenic (tidak menyumbat pori-pori) dan sesuai dengan jenis kulitmu.
- Kulit Kering: Pilih pelembap yang kaya dan creamy, yang mengandung bahan-bahan seperti hyaluronic acid, ceramides, atau shea butter.
- Kulit Berminyak: Pilih pelembap yang ringan, gel-based, atau water-based, yang mengandung bahan-bahan seperti hyaluronic acid, niacinamide, atau green tea extract.
- Kulit Kombinasi: Pilih pelembap yang ringan dan non-comedogenic, yang bisa melembapkan area kering tanpa membuat area berminyak semakin berminyak. Kamu juga bisa menggunakan pelembap yang berbeda untuk area wajah yang berbeda.
Cara pakainya:
- Aplikasikan pelembap setelah membersihkan wajah dan menggunakan toner/serum.
- Ambil pelembap secukupnya dan usapkan ke seluruh wajah dan leher dengan gerakan ke atas.
- Gunakan pelembap setiap pagi dan malam hari.
Tips:

- Selain pelembap, kamu juga bisa menggunakan hydrating toner atau face mist untuk menambah kelembapan kulit.
- Minum air putih yang cukup setiap hari juga penting untuk menjaga hidrasi kulit dari dalam.
4. Jangan Pencet Jerawat, Please!

Ini dia godaan terbesar bagi para pejuang jerawat: memencet jerawat! Rasanya gregetan banget, kan, kalau lihat jerawat yang “matang”? Tapi, please, please, please, jangan pernah memencet jerawat!
Memencet jerawat bisa menyebabkan:
- Peradangan yang lebih parah: Memencet jerawat bisa mendorong bakteri dan nanah masuk lebih dalam ke kulit, yang menyebabkan peradangan yang lebih parah dan jerawat menjadi lebih besar dan merah.
- Infeksi: Tangan yang kotor bisa membawa bakteri ke jerawat yang terbuka, yang bisa menyebabkan infeksi.
- Bekas jerawat: Memencet jerawat bisa merusak jaringan kulit dan meninggalkan bekas jerawat yang sulit hilang, seperti bopeng (jaringan parut) atau PIH (Post Inflammatory Hyperpigmentation).
- Penyebaran jerawat: Memencet jerawat bisa menyebarkan bakteri ke area kulit lainnya, yang bisa memicu timbulnya jerawat baru.
Jadi, biarkan jerawat sembuh dengan sendirinya. Jika jerawat terasa sangat mengganggu, kamu bisa menggunakan obat jerawat (acne spot treatment) yang mengandung benzoyl peroxide, salicylic acid, atau tea tree oil untuk membantu mengeringkan jerawat.
5. Perhatikan Pola Makan, You Are What You Eat!

Makanan yang kita konsumsi sangat berpengaruh terhadap kesehatan kulit kita. Beberapa jenis makanan bisa memicu peradangan dan produksi minyak berlebih, yang bisa memperburuk jerawat.
Makanan yang sebaiknya dihindari atau dibatasi:
- Makanan tinggi gula: Makanan dan minuman manis, seperti permen, kue, soda, dan jus buah kemasan, bisa meningkatkan kadar gula darah dan insulin, yang bisa memicu peradangan dan produksi minyak berlebih.
- Makanan olahan: Makanan olahan, seperti fast food, makanan instan, dan makanan kemasan, biasanya mengandung banyak lemak jenuh, garam, dan bahan tambahan lainnya yang tidak baik untuk kesehatan kulit.
- Produk susu (dairy): Beberapa penelitian menunjukkan bahwa produk susu, terutama susu sapi, bisa memicu jerawat pada beberapa orang. Ini mungkin karena susu sapi mengandung hormon yang bisa memicu produksi minyak berlebih.
- Makanan berlemak tinggi: Makanan berlemak tinggi, seperti gorengan, junk food, dan makanan bersantan, bisa meningkatkan produksi minyak dan memicu peradangan.
Makanan yang sebaiknya dikonsumsi:
- Buah-buahan dan sayuran: Buah-buahan dan sayuran kaya akan vitamin, mineral, dan antioksidan yang penting untuk kesehatan kulit. Pilih buah-buahan dan sayuran berwarna cerah, seperti berry, jeruk, bayam, brokoli, dan wortel.
- Makanan tinggi serat: Makanan tinggi serat, seperti gandum utuh, oatmeal, kacang-kacangan, dan biji-bijian, membantu menjaga kesehatan pencernaan dan membuang racun dari tubuh.
- Makanan tinggi protein: Protein penting untuk membangun dan memperbaiki jaringan kulit. Pilih sumber protein yang sehat, seperti ikan, ayam tanpa kulit, telur, tahu, dan tempe.
- Makanan yang mengandung omega-3: Asam lemak omega-3 memiliki sifat anti-inflamasi yang membantu meredakan peradangan pada jerawat. Sumber omega-3 yang baik antara lain ikan salmon, tuna, sarden, dan biji chia.
- Air putih: Minum air putih yang cukup setiap hari (minimal 8 gelas) penting untuk menjaga hidrasi kulit dan membuang racun dari tubuh.
Tips:

- Catat makanan yang kamu konsumsi setiap hari dan perhatikan apakah ada makanan tertentu yang memicu jerawatmu.
- Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan saran pola makan yang tepat untuk kondisi kulitmu.
6. Kelola Stres, Relax and Take it Easy!

Stres… duh, siapa yang nggak pernah stres? Pekerjaan, tugas kuliah, masalah percintaan, atau bahkan macet di jalan, semuanya bisa bikin stres. Tapi, tahukah kamu kalau stres bisa memicu jerawat?
Ketika stres, tubuh memproduksi hormon kortisol. Hormon ini bisa memicu kelenjar minyak untuk memproduksi lebih banyak minyak, yang bisa menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat. Selain itu, stres juga bisa memperburuk peradangan pada jerawat.
Jadi, mengelola stres sangat penting untuk mencegah dan mengatasi jerawat. Ada banyak cara untuk mengelola stres, antara lain:
- Olahraga: Olahraga teratur bisa membantu mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati. Pilih olahraga yang kamu sukai, seperti jogging, berenang, yoga, atau zumba.
- Meditasi atau relaksasi: Meditasi atau teknik relaksasi lainnya, seperti pernapasan dalam atau mindfulness, bisa membantu menenangkan pikiran dan mengurangi stres.
- Tidur yang cukup: Kurang tidur bisa meningkatkan kadar hormon kortisol dan memperburuk stres. Usahakan untuk tidur 7-8 jam setiap malam.
- Lakukan hobi: Melakukan hobi yang kamu sukai bisa membantu mengalihkan pikiran dari stres dan membuatmu merasa lebih rileks.
- Bicara dengan orang terdekat: Berbicara dengan teman, keluarga, atau pasangan tentang masalah yang kamu hadapi bisa membantu mengurangi stres.
- Cari bantuan profesional: Jika kamu merasa kesulitan mengelola stres sendiri, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional, seperti psikolog atau konselor.
7. Perhatikan Kebersihan Barang-Barang yang Bersentuhan dengan Wajah

Bakteri P. acnes (sekarang C. acnes) adalah bakteri yang berperan dalam pembentukan jerawat. Bakteri ini bisa hidup di mana saja, termasuk di barang-barang yang sering bersentuhan dengan wajah kita.
Beberapa barang yang perlu diperhatikan kebersihannya:
- Sarung bantal: Ganti sarung bantal secara teratur, minimal seminggu sekali. Sarung bantal yang kotor bisa menjadi sarang bakteri dan minyak, yang bisa berpindah ke wajah saat kita tidur.
- Handuk: Gunakan handuk bersih khusus untuk wajah, dan ganti secara teratur. Jangan gunakan handuk yang sama untuk wajah dan tubuh.
- Ponsel: Bersihkan layar ponsel secara teratur dengan tissue atau kain microfiber. Ponsel yang kotor bisa menjadi sumber bakteri yang bisa berpindah ke wajah saat kita menelepon.
- Kacamata: Bersihkan kacamata secara teratur, terutama bagian yang bersentuhan dengan kulit.
- Kuas makeup dan sponge: Cuci kuas makeup dan sponge secara teratur, minimal seminggu sekali, dengan sabun pembersih khusus atau sabun bayi. Kuas makeup dan sponge yang kotor bisa menjadi sarang bakteri dan sisa makeup, yang bisa menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat.
- Tangan: Selalu cuci tangan dengan sabun sebelum menyentuh wajah. Tangan yang kotor bisa membawa bakteri dan kotoran ke wajah.
- Topi, ikat kepala, helm: Jika sering menggunakannya, dan bersentuhan dengan dahi, pastikan untuk selalu membersihkanya.
Dengan menerapkan 7 kebiasaan ampuh di atas, kamu selangkah lebih dekat untuk mendapatkan kulit yang bersih, sehat, dan bebas jerawat. Ingat, konsistensi adalah kunci! Jangan menyerah jika jerawat tidak langsung hilang dalam semalam, Teruskan kebiasaan baik ini, dan nikmati hasilnya! Good luck!
FAQ – 7 Kebiasaan Ampuh Hempas Jerawat: Bye-Bye Kulit Meradang!
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan (FAQ) seputar jerawat dan cara mengatasinya:
Q: Apa penyebab jerawat yang paling umum?
A: Penyebab jerawat paling umum adalah kombinasi dari beberapa faktor:
- Produksi minyak berlebih: Kelenjar sebaceous yang terlalu aktif menghasilkan sebum berlebih, menyumbat pori-pori.
- Penyumbatan pori-pori: Sel kulit mati dan minyak berlebih dapat menyumbat folikel rambut, membentuk komedo (baik whiteheads maupun blackheads).
- Bakteri Propionibacterium acnes (P. acnes): Bakteri ini hidup di kulit dan dapat berkembang biak di dalam pori-pori yang tersumbat, menyebabkan peradangan dan jerawat.
- Peradangan: Respon tubuh terhadap penyumbatan dan bakteri menyebabkan kemerahan, bengkak, dan nyeri pada jerawat.
- Faktor hormonal Perubahan hormonal juga sering menjadi pemicu, oleh karena itu remaja, wanita yang sedang menstruasi atau hamil sering mengalami jerawat
Q: Apakah makanan tertentu menyebabkan jerawat?
A: Meskipun penelitian masih terus berlangsung, beberapa makanan dicurigai dapat memperparah jerawat pada sebagian orang, bukan menjadi penyebab utama. Makanan dengan indeks glikemik tinggi (seperti makanan manis dan olahan) serta produk susu (terutama susu sapi) sering dikaitkan dengan peningkatan risiko jerawat. Sebaiknya, perhatikan reaksi kulit Anda setelah mengonsumsi makanan tertentu dan konsultasikan dengan dokter kulit atau ahli gizi jika perlu. Fokus pada pola makan sehat dan seimbang secara keseluruhan.
Q: Bagaimana cara menghilangkan jerawat dengan cepat?
A: Menghilangkan jerawat secara instan atau “dalam semalam” umumnya sulit. Namun, ada beberapa langkah yang bisa membantu mempercepat penyembuhan dan mengurangi peradangan:
- Jangan memencet jerawat: Ini dapat memperparah peradangan, menyebabkan infeksi, dan meninggalkan bekas luka.
- Gunakan spot treatment: Produk yang mengandung benzoyl peroxide, salicylic acid, atau tea tree oil dapat membantu mengeringkan jerawat dan mengurangi kemerahan.
- Kompres dingin: Bungkus es batu dengan kain bersih dan tempelkan pada jerawat yang meradang untuk mengurangi pembengkakan.
- Jaga kebersihan kulit: Cuci muka dua kali sehari dengan pembersih yang lembut dan hindari produk yang menyumbat pori-pori (non-comedogenic).
Q: Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menghilangkan jerawat?
A: Waktu yang dibutuhkan untuk menghilangkan jerawat bervariasi, tergantung pada jenis jerawat, tingkat keparahan, dan respons kulit terhadap pengobatan. Jerawat ringan (seperti komedo) mungkin hilang dalam beberapa hari hingga seminggu dengan perawatan yang tepat. Jerawat yang meradang (seperti papula dan pustula) bisa membutuhkan waktu beberapa minggu. Jerawat yang parah (seperti nodul dan kista) bisa membutuhkan waktu berbulan-bulan dan seringkali memerlukan penanganan dari dokter kulit. Kesabaran dan konsistensi adalah kunci!
Q: Apakah stres dapat menyebabkan jerawat?
A: Ya, stres dapat memperburuk jerawat. Saat stres, tubuh memproduksi hormon kortisol, yang dapat meningkatkan produksi minyak di kulit. Minyak berlebih ini dapat menyumbat pori-pori dan memicu timbulnya jerawat. Mengelola stres melalui teknik relaksasi (seperti yoga, meditasi, atau olahraga) dapat membantu menjaga kesehatan kulit.
Q: Apakah produk skincare tertentu bisa menyembuhkan jerawat?
A: Produk skincare yang tepat dapat membantu mengendalikan dan mengurangi jerawat, tetapi tidak selalu “menyembuhkan” secara total, terutama jika jerawat disebabkan oleh faktor hormonal atau genetik. Cari produk yang mengandung bahan-bahan aktif seperti:
- Salicylic acid: Membantu mengangkat sel kulit mati dan membersihkan pori-pori.
- Benzoyl peroxide: Membunuh bakteri penyebab jerawat dan mengurangi peradangan.
- Retinoid: Mempercepat pergantian sel kulit, mencegah penyumbatan pori-pori, dan mengurangi peradangan (biasanya memerlukan resep dokter).
- Tea tree oil: Memiliki sifat antibakteri dan anti-inflamasi.
Penting untuk memilih produk yang sesuai dengan jenis kulit Anda dan menggunakannya secara konsisten. Konsultasikan dengan dokter kulit untuk rekomendasi produk yang lebih spesifik.
Q: Kapan saya harus ke dokter kulit untuk masalah jerawat?
A: Anda sebaiknya menemui dokter kulit jika:
- Jerawat Anda parah, meradang, dan menyakitkan (seperti nodul atau kista).
- Perawatan rumahan dan produk over-the-counter (OTC) tidak efektif setelah beberapa minggu.
- Jerawat Anda meninggalkan bekas luka atau hiperpigmentasi (bercak gelap).
- Jerawat Anda memengaruhi kepercayaan diri dan kualitas hidup Anda.
- Anda mencurigai adanya kondisi medis lain yang mendasari masalah jerawat Anda.